Doa Rasulullah di Pagi Hari

Telah diriwayatkan oleh Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bahwa apabila datang pagi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa berdoa, dengan:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا ، وَرِزْقًا طَيِّبًا ، وَعَمَلا مُتَقَبَّلا

“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepadamu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang thayyib, dan amalan yang diterima”. (HR Ibnu Majah dan Ahmad).

Renungkanlah doa ini:

Yang pertama diminta adalah ilmu. Karena dengan ilmu, pintu-pintu kebaikan dibuka. Dengan ilmu, kita tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan ilmu, kita mengetahui tentang langkah apa yang harus dipilih. Dengannya kita tahu mana yang halal dan haram. Dengannya kita tahu mana yang sunnah dan mana yang bukan.

Yang kedua, beliau meminta rezeki. Tidak sembarang rezeki, tapi rezeki yang Thayyib. Karena kita hidup di dunia, kita butuh bekal dan sarana. Rezeki yang thayyib adalah rezeki yang halal dan berkah. Yang bisa menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Kadang halal tapi tak sehat buat jasmani kita. Kadang halal tapi tak cukup untuk kebutuhan kita. Thoyyib adalah halal dan berkah.

Yang ketiga, beliau meminta amal yang diterima. Ilmu tanpa amal adalah bak pohon tak berbuah. Ilmu tanpa amal adalah ibarat keledai yang membawa kitab-kitab dipunggungnya. Berat, tiada guna bahkan merupakan suatu kebodohan. Dan yang diminta adalah amal yang diterima. Karena ada amal-amal yang ditolak. Syarat diterima amal adalah dua. Ilmu (yakni) amalan kita sesuai dengan yang dicontohkan Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan yang kedua ikhlas, karena Allah Jalla wa ‘Ala.

Dengan doa ini, niscaya pagi kita akan cerah, dengan bimbingan Ilahi. Sudahkah kita mengamalkannya?

Washalatu wassalamu ‘ala nabiyyina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajmain.

Penulis: Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A.
Source: kulwag “mi banjar 2” 01/05/17

Cerdasnya Orang Beriman

Assalamu’alaikum Wr. Wb..

Cerdasnya orang yg beriman adalah, dia yg mampu mengolah hidupnya yg sesaat & yg sekejap untuk hidup yg panjang. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.

Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Karena, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah akhir cerita dalam hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.

Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:

●Pertama, Tahajjud karena kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.

●Kedua, Membaca Al-Qur’an sebelum terbit matahari. Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur’an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

●Ketiga, Jangan tinggalkan masjid terutama di waktu subuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, karena masjid merupakan pusat keberkahan, bukan karena panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yg memanggil orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

●Keempat, Jaga Shalat Dhuha karena kunci rezeki terletak pada shalat dhuha

●Kelima, Jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yg suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yg bersedekah setiap hari.

●Keenam, Jaga wudhu terus menerus karena Allah menyayangi hamba yg berwudhu.

Khalifah Ali bin Abi Thalib berkata, “Orang yg selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu shalat walau ia sedang tidak shalat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, “ampuni dosa dan sayangi dia Ya Allah”.

●Ketujuh, Amalkan istighfar setiap saat.

Dengan istighfar masalah yg terjadi karena dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

Tiga doa yang janganlah kau lupakan dalam sujud

1. Mintalah diwafatkan dalam keadaan husnul khotimah: Allahumma inni as’aluka husnul khotimah. Artinya : “Ya Allah aku meminta kepada-MU husnul khotimah”

2. Mintalah agar kita diberikan kesempatan Taubat sebelum wafat: Allahummarzuqni taubatan nasuha qoblal maut. Artinya: “Ya Allah berilah aku rezeki taubat nasuha (atau sebenar-benarnya taubat) sebelum wafat”

3. Mintalah agar hati kita ditetapkan di atas Agamanya: Allahumma yaa muqollibal quluub tsabbit qolbi ‘ala diinika. Artinya: “Ya Allah wahai sang pembolak balik hati, tetapkanlah hatiku pada agama-MU”

Lakukanlah kebaikan walau sekecil apapun itu, karena tidaklah kau ketahui amal kebaikan apakah yang dapat menghantarkanmu ke syurga.

SELAMAT MENGAMALKAN
Source: kulwag “Junaedi Family” 8/4/17